Minggu, 17 Juli 2016

Webometrics

Pengertian Webometrics

Webometric adalah salah satu perangkat untuk mengukur kemajuan perguruan tinggi melalui Websitenya. Sebagai alat ukur (Webomatric) sudah mendapat pengakuan dunia termasuk di Indonesia (sekalipun masih ada yang meragukan tingkat validitasnya). Peringkat Webometric pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 oleh Laboratorium Cybermetric milik The Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC). CSIC merupakan lembaga penelitian terbesar di Spanyol.Secara periodik peringkat Webometric akan diterbitkan setiap 6 bulan sekali pada bulan Januari dan Juli. Peringkat ini mengukur lebih dari 16.000 lembaga pendidikan tinggi di seluruh dunia yang terdaftar dalam direktori. Peringkat perguruan tinggi versi Webometric dapat dengan mudah dilihat atau diakses melalui Internet dengan alamat :http://www.webometrics.info/.Webometric bukanlah tujuan akhir, namun webometric yang merupakaan pemetaan dari kekuatan perguruan tinggi di bidang Social Networking baik interneal sekaligus ekternal. Apapun tujuan webomteric sangatlah kita hargai untuk memacu perguruan tinggi memacu partisipasinya ke masyarakat luas, salah satunya dari publikasi penelitian.Pelopor perangkingan universitas ala Webometrics ini adalah Cybermetrics Lab, sebuah group penelitian dari Centro de Información Documentación (CINDOC) yang merupakan bagian dari National Research Council (CSIC), Spanyol. Mulai melakukan perangkingan universitas pada tahun 2004, dan mempublikasikan rangking universitas setiap enam bulan sekali (bulan Januari dan Juli). Indikator penilaian rangking berbasis Web ini cukup unik, meskipun sebenarnya tetap memiliki hubungan erat dengan ilmu scientometric dan bibliometric.


Pengukuran Webometrics


Semula webometrics menggunakan 4 parameter yaitu: Visibility, Size, Scholar dan Rich Files. Namun, mulai Webometrics Juli 2012, parameter penilaian berubah. Ada empat komponen yang menjadi indikator utama dari penilaian Webometrics ini, yaitu: Presence (20%), Impact (50%), Openness (15%),dan Excellence (15%).
Untuk parameter Excellence merupakan jumlah artikel-artikel ilmiah publikasi perguruan tinggi yang bersangkutan yang terindeks di Scimago Institution Ranking (tahun 2003-2012) dan di Google Scholar (tahun 2007-2012). Parameter excellence ini sejatinya perbaikan dari parameter Scholar yang selama ini hanya berbasis pada artikel ilmiah yang ada hanya di Google Scholar. Presence adalah jumlah halaman website (html) dan halaman dinamik yang tertangkap oleh mesin pencari (Google), tidak termasuk rich files. Parameter Presence ini sebenarnya hanya perubahan nama dari parameter Size yang digunakan sebelumnya. Impact merupakan jumlah eksternal link yang unik (jumlah backlink) yang diterima oleh domain web universitas (inlinks) yang tertangkap oleh mesin pencari (Google). Parameter Impact ini pun hanya perubahan nama dari parameter Visibility yang digunakan sebelumnya dan merupakan parameter dengan prosentase terbesar (50%). Openness merupakan jumlah file dokumen (Adobe Acrobat (.pdf), Adobe PostScript (.ps, .eps), Microsoft Word (.doc,.docx) and Microsoft Powerpoint (.ppt, .pptx) yang online/open di bawah domain website universitas yang tertangkap oleh mesin pencari (Google Scholar). Nah, Openness ini sejatinya sama dengan parameter Rich Files.
Jadi jika dilihat dari parameter baru dan lama, sebenarnya tidak ada perubahan metode yang signifikan selain hanya perubahan nama parameter dan istilah yang digunakan dalam definisi parameter. Hanya pada parameter excellence yang menambahkan sumber lain dari Scimago Institution Ranking sebagai salah satu sumber datanya. Selain itu, jika sebelumnya Webometrics masih menggunakan acuan dari sejumlah search engine selain Google, seperti: bing, exalead dan Yahoo SiteExplorer, maka kali ini hanya berbasis pada Search Engine Google saja.

Berikut Ranking Berdasarkan Webometrics



Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar